TANGERANG, banten.dalamberita.id – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang mencatat, sebanyak 201 hektar lahan sawah di wilayahnya kering dan retak-retak.
Fenomena keringnya sawah tersebut merupakan imbas dari fenomena El Nino atau kemarau panjang.
Akibatnya, lahan sawah yang telah tertaman padi tersebut terancam puso dan gagal panen.
“Yang terancam puso itu ada 201 hektar, dia posisi sawahnya kekeringan, sudah tanam tapi belum fuso,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika kepada Tangerangupdate.com, Kamis 31 Agustus 2023.
Berita Terkait
Pemkab Tangerang Bahas Regulasi Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya
31/08/2023
Jadwal SIM Keliling Kabupaten Tangerang Kamis 31 Agustus 2023
31/08/2023
Asep mengungkap 201 hektar lahan sawah tersebut mayoritas berada di 12 Kecamatan di Kabupaten Tangerang.
12 Kecamatan tersebut yakni, Cikupa, Sindang Jaya, Cisoka, Jambe, Tigaraksa, Jayanti, Kresek, Sukamulya, Gunung Kaler, Mekar Baru, Kronjo, Panongan.
“Itu yang posisinya tanamannya terancam. 15 hektar di Sindang Jaya sudah terkonfirmasi fuso,” terangnya.
Untuk mencegah dampak yang lebih luas, Asep menyebut pihaknya telah menyiapkan skema pencegahan.
Skema tersebut berupa, mempertahankan tanaman yang telah ada dengan menjaga pasokan air.
Pihaknya kata Asep, juga telah menyiapkan 8 unit pompa air untuk menyalurkan air dari sumbernya ke lahan persawahan.
“Untuk sekarang udah datang 5 unit. Kita juga ada di gudang 3 unit, jadi total ada 8 unit,” pungkasnya.